Taksi Kol bukan Fake Taksi
Bagi kamu anak
daerah, maksudnya yang berasal dari luar kota Banjarmasin, Banjarbaru dan
Martapura apalagi anak unlam, setidaknya pernah sekali seumur kuliah naik motor
kolt. Nama kerennya adalah L300. Sebagai anak daerah pesisir yang tiap tahun
kotanya mengadakan acara ngasih makan laut yang kadang dianggap syirik, saya
terbiasa naik kolt dari kecil hingga sekarang. Jadi sudah mafhum dengan semua jenis
pengalaman yang kebanyakan tidak enak, dari kolt yang start berangkat selalu
subuh sehabis adzan kalimat pertama, yang dioper-oper karena sepi penumpang, penumpang kira kanan muntah-muntah dan supir yang
addicted to mepet truk di depannya. Lalu apa? Yah, hanya sekedar berbagi
perasaan sebagai konsumen setia juga ternyata masih ada yha teman saya yang
belum pernah bepergian dengan motor kolt ini, atau ujar kai disebut juga ‘taksi kol’.
Pertama, pool
taksi kol ini berada di simpang empat sekumpul. Kamu bisa minta jemput di
kosanmu apabila malas pergi ke pool, atau kebetulan tidak ada yang mengantar,
etapi sekarang ada ojek online eyy. Teman saya seringkali minta dijemput di
gang purnama, karena cewek sih~. Biasanya kamu boleh nunggu di sepanjang jalur
jalan, misalnya depan ratu elok, atau simpang trikora.
Kedua, ongkos
yang harus dibayar untuk sampai ke Pagatan adalah Rp. 85.000, dulu tahun 2011
sih 60rebu, duduk depan 75rebu. Ongkos
ini akan bervariasi apabila kamu memilih tempat duduk atau turunnya di
Pelaihari, atau juga membawa banyak barang berkardus-kardus.
Ketiga, jam
keberangkatan tersedia dari subuh hingga jam 14.00 WITA. Saya hanya pernah yang
shift pagi jam 8an, 12an dan jam 2 siang. Diperhatikan adalah total waktu yang
dibutuhkan adalah 5-6 jam termasuk makan siang. Perlu diperhatikan lagi adalah
hati-hati memilih taksinya, ada yang sopirnya lambat banget bawa taksinya
sehingga perlu waktu 8 jam.
Selain taksi kol,
kamu bisa memilih naik bis damri. Tapi ini berangkatnya dari terminal pal 6
atau kamu nunggu di bundaran Liang Anggang. Ongkosnya katanya sekarang Rp.
80.000 dengan total waktu selama 5-6 jam juga. Kelebihannya adalah pakai ac,
duduknya lebih lega dan berbusa sofa, bisa nyimpan banyak barang bawaan apabila
bawa karung beras, juga ENAK BUAT TIDUR. Saya lebih memilih naik bus seandainya
jalurnya lewat Banjarbaru, karena malas aja pergi ke Liang Anggang. Oh iya,
rutenya sudah tersedia ke segala arah. Ke Kotabaru ada, ke Samarinda ada, ke
Palangkaraya ada juga … semoga lah bisa suatu saat naik bis ke Pontianak,
pengen banget.
Satu lagi, naik
travel, ini hanya untuk kamu yang punya kelebihan duit dan malas repot. Tinggal
bayar, duduk manis, dijemput di depan kosan dan diantar sampai depan rumah.
Harganya? Uhm, dua kali lipat hehehehehe. Enaknya bisa makan siang/malam di
resto yang enak sepanjang jalan raya~ sate maranggi kaaah.
Tapi ni ya, keluh
kesah sebagai penumpang taksi kolt ini doh
hae heh, kalau dikumpulkan sudah bisa jadi buku sendiri nih. Pertama adalah
soal penumpang yang seenaknya sendiri. Pernah nih, ada kejadian taksi kolt udah
mau berangkat dan tinggal nunggu tiga orang lagi yang sudah pesan duluan,
ditungguin lama gak ada kabar ternyata lagi asik banget minum es dawet di pasar
dong huft masuk ke dalam taksi dengan ketawa-ketiwi hhhhhhh, yang terbaru saya
alami adalah seorang penumpang yang bikin
terlambat berangkat karena ……… kelamaan beli klepon di pinggir jalan
hhhhhhhedehhhh jajan terooossss.
Selanjutnya
adalah kelakuan si sopir, yang seringkali bikin penumpang hanya bisa ngomongin
di belakang, soalnya kalo di depan takut sopirnya ngambek fufufu. Kelakuan
sopir yang bikin netizen marah adalah, merokok sembarangan. Bukan apa-apa nih,
terserah si sopir sih mau meroko dji sam su atau rokok giling sendiri yakan,
cuman abunya bosku …mendarat di mata dan membuat penumpang tekelipik.
Selanjutnya adalah yang maksain penumpang pinggir jalan untuk masuk padahal
sudah sesak. Hmph. Hmph. Ada juga sopir yang suka sekali berhenti, buang air
kecil lah, air besar lah, beli gorengan lah, beli air lah, beli baju, buku
nikah, sewa gedung, mobil avanza, dan barang-barang lainnya yang kenapaseeeeh
tidak dibeli duluan di pooooool tadi bhambhank.
Yah, mau
bagaimanapun, mereka turut berjasa mengantarkan anak-anak muda untuk menuntut
ilmu di kampus-kampus hingga sarjana, yang tadinya anak kampung nan gugup waktu
pertama kali nyoba eskalator sampai yang fasih berbahasa imak-auk dan juga mengantar
balik mahasiswa-mahasiswa yang belum skripsian untuk pulang kampung bersua
dengan keluarga dan makan sepiring masakan idul adha.
Comments
Post a Comment