Black Dog, Drama Korea jilid sekian


Drama korea tentang sekolah sudah banyak banget kayaknya ya. Mulai dari school series yang kayaknya tiap dua tahun sekali muncul kayak musim cengkeh, nah tahun 2020 juga dikabarkan tayang. Selamat ya, penantian berakhir. Selain school series, juga ada drama lainnya tapi tetap fokusnya menceritakan kisah kasih di sekolah. 

Biasanya temanya tidak jauh dari murid yang mencoba melawan sistem pendidikan, kesenjangan murid kaya dan miskin juga tentang kecurangan ujian apalagi kalau sudah ada wali murid yang digambarkan sebagai orang kaya, bajunya rapi, warnanya pastel tapi banyak aksesoris tidak penting dan datang ke sekolah pake mobil, wah seru tuh karena konfliknya bikin geram soalnya. 

Karena sering terbawa perasaan, kok dia disini jahat padahal di drama sebelumnya dia anak baik tertindas yang kita taruh simpati sebanyak-banyaknya. Hidup memang tidak adil. 

Nah, tahun 2019-2020 biasanya (ribet banget, bilang aja peralihan tahun) ada drama tentang sekolah yang idenya unik dan bikin mikir ‘kok bisa kepikiran mereka mengangkat tema ini?’ dan ‘apa tidak takut ditangkap intel’ dsb dsb.

Tahun lalu ada drama SKY Castle yang berhasil merajai, sampai-sampai banyak acara variety yang bikin parodi dari drama ini. Menurutku drama ini booming karena banyak hal. Cerita yang diangkat adalah cerita tentang kebohongan yang semua orang tau tetapi ini adalah rahasia umum. Fenomena gunung es lah. Sama seperti misalnya kasus penyuapan dalam daftar pns. Nah bedanya, ini dalam masuk kampus. Gak tau ya apakah di Indonesia ada yang masuk kampus pakai menyuap. 

Selain ide cerita, ada hal yang berperan, misalnya tehnik pengambilan gambar, pemotongan cerita tiap episode dan tema cerita yang gloomy tapi di luar baik-baik saja.

Nah, tahun ini ada drama Black Dog. Kisahnya juga seputar sekolah. Kita pasti mikir, ya elah sampai kapan sih korea memproduksi drama tentang hakyou alias sekolah. Paling temanya hakseng lagi. Tapi tetap aja ditonton. Kali ini yang mendapat porsi banyak adalah masalah pada gurunya, sistem sekolah, birokrasi dan urusan internal sekolah.

Posternya likeable dan ....
kenapa guru kita tidak ada yang berpose seperti ini?


atau pose ini? haha

Intinya ada seorang guru yang statusnya kalau di kita mirip lah sama honorer sekolah (cie tau banget, mantan guru yha anda), nah struggle-nya dia yang dikisahkan. Bagaimana bertahan di sebuah sekolah negeri yang harus berhadapan dengan banyak hal. 

Administrasi sekolah yang ribet apalagi di korea sudah digital semua, perseteruan dengan wali murid yang ‘Apa sih maunya buuuu?’ dan sistem serta manajemen sekolah yang buruk alias penuh dengan kepentingan. 

Nah, kalau kamu yang di posisi itu, apa yang kamu lakukan untuk bertahan?

Drama ini menarik karena baru kali ini mengambil sudut pandang dari seorang guru. Konflik batin dengan dirinya sendiri, dengan sesama guru yang waktu masuknya bersama tapi beda fasilitas dan tugasnya apalagi gajinya, dengan guru senior yang merasa harus dihormati padahal kemampuannya begitu yang tidak apple to apple bila dibandingkan dengan kita ya karena beda banget segalanya, serta berdamai dengan trauma masa lalu, baik negatif dan positif. 

Yang agak mengganggu adalah alur penyelesaian konflik yang lambat dan cenderung berputar di permasalahan itu-itu melulu, sudah selesai di episode 2 eh di ungkit lagi di episode 5, begitu terus. Yang ganggu juga adalah karakter si tokoh utama yang innocent dan cenderung lambat berpikir, gak suka deng guru macam begini hahaha. Padahal itu aku sendiri haha. 

Tetapi, sikap guru seperti ini diperlukan, karena di balik innocent-nya dia, sebenarnya dia memikirkan orang lain juga, namun terlalu berlebihan alias woles aja woy, ngapain mikirin orang lain. Mungkin juga karena seorang guru harus behave, jadi gak ada lah guru yang terlihat sembrono atau kocak. Semuanya bertingkah seperti guru yang wajib dihormati. 

Menonton drama ini jadi mikir, begitu ya beban pikiran seorang guru. Oh iya ya, dulu juga mikirin ini ketika mau akreditasi. Apalagi korea ya, dengan beban banyak, sampai-sampai karir dan kuliah ada tim guru yang bantu kasih saran dan bantuan, saking pandangan terhadap sekolah segitunya. 

Seingatku selama sekolah di SMA, guru BK hanya ngasih informasi daftar kampus saja, selanjutnya urusan tata cara daftar aku malah didaftarkan oleh guru ekstrakurikuler yang bantu teman-teman lain juga, atau advokasi lanjut kuliah atau nikah muda dengan orang tua ya tergantung kuat tidaknya niat kita mau kuliah. Bagus sih sebagai rekomendasi tontonan untuk guru, mantan guru atau yang berniat jadi guru.

Comments

Popular Posts