Perlengkapan Travelling
Begitu memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Asean akhir tahun 2019,
saya sudah mencicil barang-barang dari satu tahun sebelumnya. Saya hanya punya modal berupa
tas carrier ukuran 60 liter dan satu tas kecil ukuran 30 liter. Sisanya adalah
perintilan dan perlengkapan perang pagi-pagi melawan sakit perut. Berikut saya
mencoba list apa saja yang saya bawa selama ini. Untuk diketahui bahwa total
ada 22 hari, melintasi 5 negara, menggunakan trasnportasi darat dan hanya
membawa tiga tas.
Don Mueang Airport (pasti pake maskapai murah yhaaa anda) |
1.
Tas
Saya membawa tiga tas. Satu tas berukuran 30 liter
untuk memuat pakaian, satu tas daypack ukuran 10 liter untuk memuat
perlengkapan sehari-hari dan satu tas kecil untuk kamera, dompet, tiket
dan karcis. Sebelumnya saya berniat membawa tas carrier ukuran 60 liter cuman
dimensinya terlalu besar dan makan tempat, lagian saya pikir akan merepotkan
membawa tas sebesar itu untuk disusupkan di bagasi kereta api atau bus.
Akhirnya saya membeli lagi satu tas daypack untuk memuat laptop karena sesekali
saya harus menulis.
2.
Pakaian.
Untuk selama 22 hari, saya hanya membawa banyak
atasan, seperti 7 baju lengan pendek, 1 jaket, 1 sweater dan 1 kemeja. Cukup?
Saya pikir sangat cukup. Meskipun harus menghadapi kenyataan, satu baju hilang
di Siam Reap. Untuk celana, saya membawa 2 celana panjang, 1 celana chino
pendek, 2 celana pendek untuk tidur, 1 sarung untuk sholat dan 7 celana dalam.
Akhirnya di Ho Chi Minh, saya menambah satu lagi, jaket, yang untungnya
bahannya parasut sehingga tidak makan tempat.
3.
Perlengkapan
elektronik.
Saya membawa laptop, kamera digital dan handphone termasuk
chargernya. Ditambah satu kotak pembersih laptop, terminal colokan
dengan panjang kabel 5 meter, tripod yang hanya satu kali digunakan dan
hardisk. Agak menyesal sih bawa barang beginian, tetapi setidaknya jadikan
pelajaran untuk kedepannya tidak perlu membawa terminal, kecuali bepergian
berdua, tripod dan hardisk.
4.
Perlengkapan
mandi.
Saya bawa handuk (ini sedikit merepotkan, satu gulung
handuk itu makan tempat), sabun mandi, sabun muka, pasta gigi, sikat gigi, gel
rambut dan deodorant. Saya menyarankan, jika anda pergi berdua lebih baik
sharing peralatan mandi seperti sabun mandi, odol dan lainnya, lagipula
sekarang setiap hostel sudah tersedia sabun mandi dan sampo yang membantu.
Tidak perlu membawa gel rambut deh hahaha. Berawal dari inisiatif untuk nyuci,
akhirnya beli detergen di Da Nang, akhirnya malah kecewa karena cucian tidak
kering hehe.
5.
Obat.
Saya hanya membawa balsam geliga yang berguna banget
untuk membantu kalau-kalau ada yang kram kaki, antangin untuk yang sering
banget masuk angin, bye-bye fever untuk jaga-jaga demam parah, minyak kayu
putih berguna kalau bus atau wc kereta api yang bau dan lotion pengusir nyamuk
yang ternyata tidak pernah saya gunakan. Ternyata penting juga untuk membawa
vitamin c (terserah bentuknya seperti apa, mau botolan, tablet atau sirup) dan
parasetamol. Tetapi obat-obatan tersebut sudah tersedia di apotik seluruh dunia
kok, kalau kebetulan tidak membawa ya bersedia lah untuk membeli daripada semakin
sakit dan terpuruk. Bpjs gak bisa di-reimburse di luar negri, lur.
6.
Perintilan.
Saya membawa bantal leher, buff (untuk menutup mata atau leher yang
akhirnya hilang di bus menuju Vientiane), buku tulis , pulpen, ikat kepala
(niatnya untuk penanda tas), dua topi, satu botol minum, satu sepatu dan satu sendal. Saya kita cukup lah membawa notes kecil saja,
buku nambah berat tas saja, apalagi berpegian sama orang yang cukup banyak
ngomong hahaha. Botol minum penting banget sih, membantu untuk yang sering haus,
yang haus, yang haus. Oh iya, jangan lupa membawa totebag untuk membungkus
sepatu atau sandal.
Pelajaran yang bisa saya petik dan mungkin berguna untuk saudara
sebangsa setanah air.
1.
Jangan
membawa barang dengan volume lebih dari 100 ml, khususnya peralatan mandi, kemarin
saya membawa lotion pelembab kulit dan tidak lolos x-ray di Bangkok karena saya
membawa yang ukuran 240 ml hehehe sama satu body spray ukuran 150 ml, hedeh
mana ini belinya di Kendari dan isinya masih banyak huhuhu. Lebih baik membeli
di tempat tujuan apalagi bepergian lama. Lagian Vietnam harga-harga barang
lumayan murah lah untuk perlengkapan beginian.
2.
Bantal
leher ini tergantung orang sih, untuk kamu yang berniat perjalanan darat,
barang ini sangat berguna. Jarak tempuh kereta api antar kota di Vietnam dan
Negara lainnya umumnya 10 jam atau lebih, nah itu pegal banget
karena kerjaan kita kebanyakan akan duduk manis. Beberapa transportasi akan
memberikan bantal, namun ya buat kepala saja, hehe, bantal leher membantu
banget kok. Tidak makan tempat karena bisa digantung di tas.
3.
Barang yang
menurut saya kamu akan masukkan ke dalam tas padahal sebenarnya bisa ditinggal
: handuk, sabun mandi dan sampo. Jaman sudah berubah, hostel murah saja
sekarang sudah dilengkapi dengan sabun mandi kok. Apalagi nginapnya di hotel
berbintang, pastilah mendapat satu lembar handuk lembut dan berlogo.
4.
Kalau
bepergian menggunakan bus di wilayah Indochina, sepatu kamu tidak bisa
mengotori lantai bus mereka, biasanya sebelum masuk bis, supir akan ngasih
plastik untuk menyimpan sepatu kamu, kalau kamu merasa risih akan kantong
kresek maka sedialah totebag, bukannya apa, lebih baik sekalian mengurangi
plastik kan? Lagipula totebag berguna untuk kantong baju laundry.
5.
Penting
untuk membawa tas kecil yang isinya adalah jati diri, seperti dompet, paspor,
uang kecil, peta kota, karcis atau tiket dan menyimpan kamera. Saya membawa tas
merk Eiger hadiah ulang tahun dari teman kerja, Catur, tengkyu tuuur.
Intinya, bawalah barang sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Tergantung
gayamu. Kalau mau foto-foto dengan landmark kota tetapi malas dinyinyiri
netizen bahwa bajunya kok gak pernah ganti, yha bawalah baju banyak-banyak.
Tapi ya gitu, pundak jadi pegal. Itupun kalau bermaksud bawa carrier, kalo bawa
koper yha silahkan geret-geret di jalanan, belum lagi kalau ngejar bis dan
siap-siap kopermu diperlakukan semena-mena kalau naik bis antar Negara.
Comments
Post a Comment