The Art of Shock Culture
Sebetulnya masih tidak percaya bahwa aku baru saja kembali
dari Jepang. Entah kenapa masih perlu tamparan. Mungkin bagi sebagian orang ini
lebai, namun bagi yang pernah aku keluh kesahkan dan minta bantuan, mereka tahu
bagaimana perjuanganku untuk bisa berangkat ke jepang. Sudah terlanjur janji
dengan mereka untuk terus menulis tentang pengalamanku ke negara Jepang.
Banyak hal-hal absurd yang kutemui di Jepang, juga tentu
banyak hal yang membuat orang kampung seperti aku ternganga melihat bagaimana
bangsa ini membangun kebudayaan beribu-ribu tahun. Kalian bisa membayangkan
sendiri dengan menonton anime-nya. Yah, the real atmosphere of Japan lifestyle.
Berikut liputannya :
1. Vending
machine dimana-mana. Banyak sekali mesin penjual minuman otomatis nempel dimana-mana.
Depan penginapan ada. Jalan 5 langkah ada. Di ujung jalan sepi-pun ada. Sejauh
ini Cuma nemu yang jual minuman kaleng, kopi dalam gelas, eskrim dan rokok.
Lagipula tersedia dalam hangat dan dingin. Namun harganya beragam. Paling murah
ada yang sampai 88 yen lho. 88 yen itu sekitar 10ribuan.
2. Beberapa
rumah di Osaka itu ada yang naruh botol air didepan rumah mereka. Itu maksudnya
apaaaaa ?
3. Sejauh
ini makanan jepang yang pernah dimakan :
a. Takoyaki
(hasil palak dari temen), enak banget, guritanya itu lho, syukur sekali aku ini
tidak alergi makanan apapun. Rasanya kenyal namun legit.
b. Dorayaki
isi kacang merah, krim dan matcha (teh hijau), entah kenapa selama di sana,
rasa favorit adalah teh hijau, mulai dari kitkat sampai dorayaki ini. Kuenya
enak sekali, tebal, dan cocok dimakan hangat karena kemarin itu saat hujan
gerimis. Harganya kemarin 150yen perbuah.
c. Karaagee!!!!
Sepertinya anak ayfn kemarin itu penggemar berat karagee, sampai-sampai mereka
bikin pertanyaan : kenapa ayam di jepang enak banget ? karena semuanya karagee.
LOL. Enak! Serius enak! Karena tulangnya sudah dipisah sehingga tertinggal
dagingya. Harganya sekitar 150-250 yen perbungkus. Sebungkusnya isi 5. Makan
ini bersama onigiri pun sudah kenyang lho. Meskipun rasanya sedikit berminyak,
tapi enak sekali.
d. Onigiri
of course. Alhamdulillah, bisa juga mencicipi onigiri di Jepang, rasanya pun
bermacam-macam, ada yang isi ayam, sapi, babi, tuna, dan yang dicampur dengan
buah naga atau strobery itu bahkan ada yang berupa nasi goreng. Yang dicampur
buah rasanya agak asam, lucu sekali makan nasi tapi rasa buah asam. Yang enak
rasa tuna. Harga perbuahnya Cuma 100an yen doang.
e. Mie
Soba dingin. Ini kemarin beli patungan sama Mas Pras. Kita nyobain kuliner asli
Jepang yang berat. Rasanya datar dan dingin. Karena gak tau gimana makannya,
akhirnya Cuma di cacap dengan saus. Masih beruntung ada tambahan udang dan
gurita goreng.
4. Tidak
pernah bertemu cosplay! Entah kenapa ya, mungkin dikarenakan cosplay adalah
salah satu hobi yang dianggap aneh oleh orang jepang sendiri (menurut info yang
saya baca). Padahal sudah berharap bertemu dengan anime hidup.
5. Pertama
kali melihat pohon-pohon daerah subtropis, seperti pohon Ginko, poho Maple dan
pohon Sakura. Pohon Ginko masih mengeluarkan daun berwarna kekuningan yang
kuning sekali. Pohon maple ada yang merah, jingga dan kuning, kalau pohon
sakura sudah merangas alias sudah hibernasi.
6. Rumah-rumah
di jepang bentuknya minimalis sekali, segala ruang dimanfaatkan dengan sebaik
dan seefesien mungkin tapi tetap rapi dan teratur. Bahkan, rumah kontrakanku
yang sekarang lebih besar 3 kali lipat dibandingkan penginapan kemarin di
Kyoto. Pernah bermimpi suatu saat bakalan tinggal di rumah Jepang dan
alhamdulillah, terwujud.
7. Kamarnya
hangat banget dan bikin tidur pulas sehingga bangun-bangun sudah jam 9 pagi.
Pantas saja, mereka perlu jam weker. Enak banget tidur dengan futon dan selimut
tebal bahkan lebih tebal dari tilam sendiri di kosan.
8. Di
Jepang saat musim dingin, matahari terbit sekitar pukul 6 pagi dan tenggelam
sekitar pukul 5.30 sore. Jadi jam 6 sore sudah gelap. Jet lag banget buat yang
biasanya lihat sunset jam 6.30.
9. Jarang
sekali menemukan tempat sampah disana, tapi jalanan bersih. Sampai ke gang-gang
kecil juga bersih. Tanya kenapa.
10. Sekali
makan biaya sekitar 500yen, atau sekitar 60ribuan. Jadi satu hari sekitar
180ribuan. Itu sangatlah normal dan murah bagi masyarakat disana. Ya iya lah.
11. Orang-orang
berjalan sangat cepat dan terbiasa jalan kaki atau paling tidak bersepeda.
Pemandangan paling keren itu saat berada di sebuah stasiun, Namba stasiun kalau
gak salah, dimana orang-orang berjalan cepat dari berbagai arah saling menuju
line masing-masing dan ditengahnya ada rombongan Indonesia sedang duduk-duduk
santai J
Selanjutnya berupa
pengalaman-pengalaman biasa saja.
1. Kunjungan
ke Kyoto Univerisity, Kyoto Sangyo univeristy dan Ritsumeikan University.
Paling bagus pemandangannya saat nongkrong di Kantin menghadap danau kampus dan
daun-daun berwarna-warni.
2. Kemarin
menaiki hampir semua jenis transportasi, mulai dari subway, bus, kereta api,
pesawat dan jalan kaki of course.
Comments
Post a Comment