Pengalaman Terbang bersama Garuda Indonesia

Alhamdulillah, akhirnya bisa juga merasakan terbang bersama Garuda Indonesia dengan rekor 4 kali transit dan 6 kali penerbangan. Semuanya sangat berkesan. Dimulai dari ramahnya petugas pelayanan bagian ticketing di Kantor Garuda juga pramugarinya. Ada beberapa hal yang membuat saya penasaran dengan Garuda ini. Pertama adalah makanannya, karena merupakan maskapai full service, saya sangat menantikan makanan apa yang akan saya dapatkan ketika nanti terbang. Yang kedua adalah layanan entertainmentnya. Saya termasuk udik ketika di pesawat sering ngutak-atik tv yang ada dengan menonton semua saluran yang tersedia. Yang ketiga ternyata ada service yang lain yang membuat saya terheran dan merasa nyaman sebagai penumpang Garuda. Mari saya bahas satu persatu.
Makanan.
Selama 6 kali penerbangan, saya juga mendapatkan 6 kali makanan. Penerbangan dari Banjarmasin ke Surabaya dan dari Surabaya ke Denpasar itu saya mendapat meal yang sama yaitu kue kotakan. Saya pikir mungkin kotakan yang kecil seperti seminar-seminar di kampus namun ternyata kotakannya lebih besar dan panjang. Isinya ternyata ada kue bolu gulung atau kue lapis kemudian roti isi ditambah air mineral botol. Saya yang memang sengaja tidak makan di bandara merasa cukup kenyang dengan sajian ini. Tapi yo, semoga ditambahkan satu jenis kue lagi supaya tambah mengenyangkan dan memuaskan konsumen.
Kue yang dinikmati saat penerbangan Bjm-Sby dan Sby-Dps

Kelihatannya enak tapi cukup bikin trauma makan telur dadar

Set Menu paling juara enaknya! Terima kasih Garuda.
Penerbangan dari Denpasar ke Osaka, saya mendapatkan meal yang membuat saya merasa mual dan muntah. Saya dibangunkan sekitar pukul 5 pagi waktu Denpasar dan langsung diberikan seperangkat meal diatas nampan. Makanannya cukup beragam, ada telur dadar yang sangat tebal dan didampingi dengan sosis, tomat, kentang dan jamur, ada yogurt, roti, sup miso, buah-buahan dan roti, sekalian saya meminta minumnya adalah susu. Entah kenapa, saat memakan telur dadar, rasanya tidak ada dan cenderung hambar sehingga saya putuskan untuk memakan buah-buahan terlebih dahulu, kemudian saya memilih untuk memakan sosis, jamur dan kentang terlebih dahulu sambil memakan telur dadar yang tebal namun tak berasa ini. Setelah habis, saya mencoba memakan yogurtnya, eugh, saya langsung mual, saya langsung minum susu dan teringat, ini susu plain, tanpa rasa sama sekali, saya menyesal memilih susu, mending tadi memilih yang lain saja.
Tak berapa lama, pesawat mengalami guncangan, kecil tapi berasa, membuat saya tambah mual dan isi perut mulai berontak. Tak peduli lagi saya langsung ke toilet dan muntah. Huek. Sungguh pengalaman yang tidak mengenakkan. Setalah isi perut kosong, berharap bisa kenyang karena masih ada roti. Namun nasib berkata lain, setelah kembali ke tempat duduk, nampan berisi makanan sudah tidak ada. Yah T_T.
Penerbangan dari Osaka ke Denpasar saya mendapatkan mie soba dan nasi dengan lauk teriyaki (kalau tidak salah) juga ada buah-buahan, sup miso (paling enak!) juga ada 3 ekor udang yang bersih dan saya tak berani menyentuhnya karena kurang suka dengan makanan mentah atau yang terlihat mentah. Baru kali ini, makanannya enak banget, teriyakinya berbumbu sekali dan mie sobanya sungguh enak. Saya hanya berani memesan jus jeruk selama penerbangan.
Penerbangan dari denpasar ke Jakarta saya mendapat pasta seafood yang enak kalau porsinya sedikit tapi kalau kebanyakan lidah saya rasanya tak sanggup lagi menelan. Mungkin karena penumpang disebelah saya memakan nasi goreng dan perut saya bilang harusnya saya makan nasi goreng di penerbangan malam. T_T
Penerbangan dari Jakarta ke Banjarmasin saya mendapatkan menu yang sama ketika dari Denpasar menuju Osaka. Kali ini saya tak berani menyentuh telur dadar karena parno kejadian muntah di atas awan. Saya hanya memakan kentang dan buah-buahannya saja serta minum jus jeruk. Sisanya tak saya sentuh. Tapi terlepas dari semua itu, makan selama penerbangan adalah hal yang mengesankan.
Layanan entertainment
Selama di pesawat, saya berhasil menonton beberapa film dan serial seperti Girl’s Step, Filosofi Kopi, 24/7, Big Bang Theory, Ancient bla bla bla, Who are you, dan 2 film lainya yang judulnya lupa. Alangkah lebih baik jika Garuda bisa menambahkan subtitle di beberapa film yang bahasanya bukan bahasa familiar bagi penumpang, juga pilihan musiknya saya pikir perlu di update karena beberapa pilihan musiknya sudah terlalu lama masanya bagi saya. 
Ketahuan udiknya, baru pertama kali nonton di dalam pesawat.

Space buat kaki yang lega sekali. Juga enak buat tidur selonjoran
Selebihnya saya sangat senang naik Garuda, 6 kali penerbangan pula tapi dengan harga bantuan kepada Mahasiswa. Pramugarinya memang ramah namun tak semua, ada beberapa pramugari yang tersenyum pun tidak. Di beberapa blog mengatakan bahwa Garuda mulus dalam pendaratan, menurut saya sama saja, hanya lebih sedikit getarannya dan tidak terlalu menghempas ke tanah ketika mendarat. Saya telah mendaftar Garuda Miles dan mendapat kartunya, saya tidak tahu kalau saya bisa upgrade kelas dari ekonomi ke Bisnis, karena beberapa hari setelah saya pulang dan kembali ke Banjarbaru, saya baru mengecek e-mail yang berisi bahwa saya bisa meng-upgrade kelas. Huhuhu, seandainya saya tahu hal ini lebih awal tentu akan saya gunakan sebaik-baiknya. Yah, semoga rejeki ini bakalan ada lagi di penerbangan selanjutnya. Insya allah, jika ada rejeki berlebih dan saya harus terbang ke luar negeri lagi, saya akan memilih Garuda kok mengingat faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan itu  lebih penting. Terima kasih Garuda Indonesia. Bangga bisa terbang ke Jepang bersamamu.

Comments

Popular Posts