Surat untuk Cece
Kepada hati yang gundah.
Jika ada angin berbisik, bolehkah kita ikut menari.
Menerbangkan apa yang kamu rasa.
Kamu memejamkan mata.
Dan mulai berhitung.
Berapa langkah yang kamu ambil, hingga sekarang kamu
bersyukur.
Wahai wanita pandai.
Selamat menempa diri.
Berpisah kita oleh karang dan bebatuan.
Bukan karena kita sehaluan. Tapi karena, kita berteman.
Selamanya.
Sampaikan ujung bukit padanya, bahwa kamu merindukannya.
……………
Kita seumuran. Tapi kamu lebih tua. Pribadi yang santun,
lembut, cerdas, imajinatif, anggun dan segar *ikan simbok kali ahh.
Kita bertemu dalam camp. Pada awalnya kita tak banyak bicara
satu sama lain. Hingga kita ditakdirkan satu penempatan, kita liburan ya di
Natuna. Hingga setelah itu aku tau pribadimu yang benar-benar paling normal di
antara kita semua. Tak banyak yang bisa aku tangkap darimu karena entah kenapa
aku tidak terlalu mengenal dirimu dengan baik.
Sesampainya menjelang akhir pelatihan, kita bicara berdua.
Mengenai jiwa yang berada di seberang garis. Tentang takwa yang tak bisa kau
hindari. Tentang lentera yang mungkin saja tiba-tiba menerangimu. Wahai anak
muda, dengarkan dan perhatikan kata-kataku waktu itu. Aku serius. Itu artinya
aku sudah percaya sama kamu. Ditambah dengan segala prasangka yang ada, aku
tambah serius. Serius sekaligus senang bagai eskrim vanilla bercampur caramel.
Dengan oreo sebagai topingnya.
Hei manusia Batu Berian. Percaya saja pada apa yang pernah
kita tertawakan tentangnya *terselubung. Jangan goyah.
Bila ini pasir, aku pasti akan menulis HBD, namun ini
digital writing.
Menempa hidup di pulau sendiri, kadang akan merasakan bahwa
kita seperti ditinggalkan orang-orang yang kita sayangi. Mereka naik kapal
menuju Jakarta, sedangkan kamu duduk sendirian di pelabuhan dengan burung
elang. Sendirian. Beruntung bila kamu merasa dekat dengan mereka. Pribadimu
yang menyenangkan membuatmu disayangi banyak orang, kitapun demikian. Sayang
sama kamu.
Tetap tangguh, tetap kuat. Semoga menjadi pribadi yang
lapang dada dan bermanfaat serta lebih baik daripada satu tahun yang telah
berlari akibat kamu tinggalkan.
Tiup lilinnya, Rice Anggrayni.
![]() |
Selamat Ulang Tahun Cece-nya orang acut hihihi |
Comments
Post a Comment