Februari : Drama baru
The Perks of Living in Ranai.
Februari adalah bulan yang kunanti, eh PM XIII Kab Natuna
nantikan. Bulan Februari akan menjadi bulan pertama kita kumpul berdelapan
setelah bertugas di desa masing-masing selama kurang lebih 3 bulan sudah
lamanya *waw *gak kerasa *berasa panen jagung *jagung kan 3 bulan panen
Sudah bertumpuk rindu. Sudah terbayang bertemu. Sudah
terlintas apa saja nanti ceritanya.
Manusia pertama yang kutemui adalah Bu Hanna yang katanya
sekarang rambutnya ada penghuninya. Mengapa beliau ? Karena kita satu jalur
mobil menuju Ranai. Sudahlah habis segala gosip tentang grup #NatunaHits kita
babat dalam mobil. Sepanjang perjalanan dari Simpang Pian sampai Ranai kita
juga bicarakan gimana penjebakan Cece. Manusia dari Serasan yang katanya ulang
tahun. Tak terbayang bagaimana nanti serunya kalau kita berdelapan sambil
berpegangan tangan menyanyikan lagu Indonesia Raya, eh lagu selamat ulang tahun
buat teman kita.
Datanglah kabar itu. Dita datang besok paginya karena sore
masih ada pramuka *hemp! dan Latin bilang masih ada rapat sampai sore dan tidak
berani ke Ranai jika tidak ditemani Pahala. Hingga Pahala yang saya tidak tahu
apa alasannya dan saya tidak mau tahu. Bubar acara! Kzl.
Akhirnya tinggalah saya dan Bu Hanna yang beli kue, beli
balon, menghias basecamp buat surprisenya si Cece. Tak lama, si Akbar mengabari
kalau mereka sudah di Cemaga. Ah tenang, masih 1 jam lagi waktu buat ngedekor.
5 menit kemudian. Suara mobil terdengar. Gundulmu cemaga! Cece datang bersama
Akbar dan Rustam, ahhhh! Paniklah kita berdua. Segera aku suruh Akbar buat
ngantar jalan-jalan si Cece dulu.
Akhirnya, setelah siap, aku jemput mereka di rumah makan
paling hits dan enak ayam bakar bumbu rujaknya, Ken Dedes. Senang rasanya
bertemu mereka. Berjabat tangan seperti pejabat. Whahaha. Canggung ada, karena
mereka bertiga tertawa pada hal yang hanya mereka bertiga mengerti, kisah
cinta-cintaan si Rustam dan Cece. Auk ah. Setelah sampai di basecamp, Teeeeeet!
Selamat ulang tahun Cece. Meski cuma berlima kitanya, tetap senanglah kumpul
bareng, apalagi menjumpai tiga sekawan Serabi (Serasan-Subi).
Selama seminggu di Ranai, saya merasa energi saya berkurang
sekaligus bertambah. Fluktuatif. Saya dan teman-teman bertemu berbagai orang
yang bersemangat dan menyambut baik gagasan Indonesia Mengajar. Saya bertemu
dengan pemuda-pemuda asli Natuna yang tergabung dalam KOMUNA., Pak Erson Kadis
Pariwisata yang nyeni banget, pemikirannya maju, punya sanggar tari dan sudah mengeluarkan 2 album lagu berbahasa
melayu. Kami juga mengadakan pertemuan dengan Dinas Sosial beserta KPPAD dan
bercerita mengenai permasalahan anak dan remaja yang ada di desa masing-masing.
Yang paling senang adalah, ide saya diterima dan mendapatkan
pujian dari Kadis Pariwisata, dimana saya melontarkan ide untuk mengajak anak
murid saya dan teman-teman PM lainnya untuk ikut serta bertemu dan berbincang
dengan para turis asing yang akan datang nanti ke Natuna pada bulan Mei 2017
dalam rangka bulan wisata Natuna. Yuhuuuuu! Senangnya dobel. Senang ide saya
diterima dan senang akhirnya saya bisa membawa salah satu murid saya bertemu
dengan turis asing.
Akhir kata, seminggu disini menguras dompet namun menguatkan
hati, memperkaya ide, membagikan semangat, menertawakan derita dan mengaburkan rindu.
Comments
Post a Comment