Maret Hari Ini
Kepada kamu yang sering makan sendirian di pulau sendiri,
kadang ada hujan yang mengetuk kaca jendelamu.
Atau jendelamu tak berkaca ? bahkan tak bertirai ?
Titik hujan yang menetes dari semesta adalah salam dari kita
semua, yang menyayangimu.
Menjadi tua bukan pilihan tapi perjalanan, memaknai
singkapan waktu.
Jika ada rumput di ladang, bolehkah kita menanam padi ?
Menurut ilmu pertanian boleh saja haha, gak tau deh menurut
komunikasi sama seni rupa gimana …
Jika boleh menampik dosa, kenapa tidak iman yang kita jaga ?
Dalam seribu hari bersama, ada keluh kesah yang terluap.
Menjadi Pengajar Muda selain rasa kehormatan yang dipunya,
Rasa bangga juga, bertemu, menyapa dan berjalan bersama
meski kadang salah irama.
Satu malam yang sunyi, ombak merindu pada batu karang dan
bisikan pasir.
Ia menghempas buih berupa doa.
Biarkan temanku berdua ini memiliki sepotong bagian,
hati yang senantiasa kuat akan setiap masalah yang dihadapi,
Hati yang senantiasa ikhlas berbagi ilmu dan kasih sayang
kepada siapapun yang dihadapi,
Hati yang senantiasa bersyukur atas apa yang telah terlewat
Hingga dia mengetahui bahwa, sepercik kebaikan setiap hari
yang kita lakukan, akan menjadi energi positif untuk merubah bangsanya menjadi
lebih baik lagi.
Suatu kebanggan bisa mengenal kalian berdua, PM Kerdau dan PM Setumuk.
PM Kerdau, pertama bertemu saat di DA Makassar, tidak banyak
yang kami berdua bicarakan selain saya takut karena dia tinggi dan bicaranya
berorasi *percayalah kawan, gaya orasi sudah ada sejak DA. Hingga berlanjut
kita lolos MCU dan #13ertemu di Senbaw. Yang konyol adalah, dia selalu bertanya
hal-hal kecil, ternyata sifat paniknya memang sudah bawaan. Pribadi yang keren,
tangguh, kadang manja kayak anak bungsu, tidurnya paling cepat di barak,
diksinya saat bicara level dewa, nangisnya paling keras waktu pengumuman
penempatan. Belakangan saya tahu, rasa cintanya kepada bangsanya adalah yang
paling besar diantara kita semua. Paling sering dibully karena penempatannya
di pulau sendiri dan akses transportnya yang ribet, jadi bikin miris, eh gak ah
dianya aja yang minta dimanja. Pokoknya paling repot dan khawatir lah.
PM Setumuk, pertama kenal saat satu tim di Pelatihan Fisik
sebanyak 2 kali! Eh 3 kali sama survival deh. Ngeri sedap. Ibuk guru ini, kesan
pertama yang saya dapat adalah mbak-mbak kantoran Jakarta yang kerjanya kaya di
The East, ngurusin EO, Talent, meeting hahahah. Ternyata dangduters dan alay
abis. Selain PM Air Nusé, komentar dari PM Setumuk adalah hal yang saya tunggu
bila ada kejadian unik selama kita kumpul, nyinyir abis macam Feni Rose. Dia
juga dikenal sebagai penyiar PM 13 FM. Teman curhat dan sharing berbalut
ngomongin orang dalam mobil paling kece. Kita berdua kompetitif sama orang atau
sesama PM yang postingan instagramnya sedap. Juga kompetitif terhadap PM yang
blognya sering update. Kita bertiga (bersama PM Batubi) adalah satu grup bila
naik motor, seringnya ada saja kejadian aneh yang menimpa bila kita bertiga
naik motor.
![]() |
our first day of our vacation ... hmmm syalalala |
Sehat-sehat ya kalian, perbanyak makan nasi dagong dan mandi
aik masen. Ndo ket lupé bahagia.
Salam dari desa drama
Pak Rt.
*btw kita belum punya selfie berdua nih, PM Kerdau dan PM
Setumuk.
Comments
Post a Comment