Kipuh-kipuh sebelum berangkat

Dalam bahasa Banjar, Kipuh berarti gaduh, ribut sendiri, kerepotan sendiri, atau bisa dibilang overwhelming. Kipuh biasanya dirasakan saat mau tenggat waktu tugas tapi sendirinya belum selesai, atau hal-hal yang mendekati tenggat waktu lah. Kurang lebih begitu.

Nah, karena mau terbang lagi setelah badai pandemi yang dirumah aja, alias jalan-jalan sekitaran kalimantan saja yang ribet tanpa cek in ina inu atau tes antigen anti bla bla bla. Jadinya ikut deg-degan juga, rasanya kaya mau terbang untuk pertama kali. Eh nggak juga ding.

Excited tapi mencoba meredamnya. Jadinya malah demam dan merasa ‘kipuh’ karena gak nyangka hari terbangnya lusa. Kipuh juga karena belum menyiapkan dokumen acara, jadwal rapat kerjaan tiap hari, kerjaan dan mengepak barang bawaan.

Demamnya gak tau kenapa, tapi kuduga sih karena pulang dari Banjarmasin kemarin yang kehujanan (paguyuban self claimed), ditambah minum es kopi susu enak sebelumnya padahal cuaca dingin. Sampai di rumah juga sedang hujan lagi sampai 2 hari berturut-turut. Nyuci juga jadi malas, pokoknya mager.

Hingga, gusi bengkak, yang ….. kenapa harus sekarang ….. mana ada rangkaian meeting pula yang kitanya wajib ngomong. Jadinya disarankan beli betadine obat kumur yang warna biru, hm agak mahal ya, kupikir cuma 10rb-an ternyata 35rb ya,

Selanjutnya adalah saya tidak bisa tidur nyenyak, karena apa ya, badan lelah tapi tidak bisa tidur sat set. Tengah malam baru lelap dan suka kebangun sendiri. Mana dingin banget. Jadinya malah mimpi buruk yang bukan mimpi setan sih, tapi tipikal mimpi yang mau masuk sekolah tapi peralatan sekolah belum lengkap, gak pake baju olahraga lah,dasi topi ketinggalan lah, mana masih mandi tapi jam sudah 7.28 lah.

Sumpah ini mimpi buruk banget.

Belum lagi mimpi terakhir kali, jadi di dalamnya itu lagi jalan-jalan bersama 4 orang di sebuah hutan bambu, tapi tiba-tba teman paling depan berbelok dan menuju lorong hitam sampai kita berempat tiba di sebuah rumah cantik, disana kita ketemu orang tua. Entah melanggar pantangan apa, kita semua ditahan gak bisa keluar dari rumah dan akan dijadikan tumbal ke dewa-dewi, tapi sebelumnya kita akan dijadikan kucing berwajah babi, mana banyak banget korbannya (kepala babi yang digantung dan ditaruh di meja), otomatis kami berdua berusaha kabur, teman saya lolos dan saya tertangkap. Haduh ini mimpi buruk banget sih wkwkwkw

Balik ke topik persiapan keberangkatan.

Syarat dari panitia adalah, sudah vaksin booster, ada surat antigen dan dokumen lainnya. Hm  ribet tapi harus di lengkapi.

Sudahlah Vaksin ditambah dengan drama-drama aplikasi peduli lindungi yang tidak singkron datanya. Lalu Antigen, dimana nyari antigen di Pagatan, nanya teman dapat beberapa opsi klinik yang bisa, cuma harus diambil malam atau jam 5 sore (ketentuan) hmmm kayak mau nikah tapi mas kawinnya pake tugas mos yang ngumpulin tango piramida.

Akhirnya nemu ya rabb, ada teman yang jadi dokter dan buka klinik.

Sudah tuh, lanjut pesan travel malam buat ke Banjarmasin. Sudah. Harga dan tempat duduk sudah deal. Tinggal bayar dan menuju atm ….

Buset atm gak ada di dompet!!!!

Nyari di jaket gak ada, di tas gak ada, sudah digagai, sudah dikikih iya balum tadapat. Jangan-jangan tertinggal di kosan adik di Banjarbaru, waduh tapi aman. Nanya fesal, eh gak ada katanya. Apa tertinggal di warung nasi kuning ya atau tertelan mesin atm bjb?

Apa yang kupikirkan saat ke atm dan nasi kuning ya kok bisa gak ngeh kartu atm dimana letaknya? Apa gue kehipnotis ya?

Sejauh ini sih masih aman karena tidak ada notifikasi uang keluar karena pin atmku cukup unik (hmmm tapi wkwkwk)

Pergilah ke bank buat ngambil uang cash aja. Lapor ke satpam, eh ternyata gak bisa ngambil tunai karena harus menyertakan kartu atm. HAH?????????

Kok bisa? meng-Why? Nande??? Ini bank aneh.

Iya gak bisa, soalnya nanti tellernya juga gesek di mesin buat ngambil duitnya, penjelasan satpamnya. Lah???? Hah????

Bapak harus ke polsek dulu buat bikin surat kehilangan. Hedeh. In this economy ke kantor polsek? Gak deh. Mending ke bjm ngurus ke kantor cabang sekalian.

Jadilah, ikut mobil travel malam dan sampai di Banjarbaru sekitar jam 3 pagi, tidur sebentar dan lanjut lagi pagi-pagi ke Banjarmasin dengan harapan masih bisa bikin kartu atm otomatis dari mesin pencetak kartu atm di BNI depan BI. Terakhir bisa dengan buku tabungan dan sidik jari.

Sesampainya di bank, dengan percaya diri mulai mencet tombol di mesin pencetak. Tibalah di bagian sidik jari kok tidak terbaca???????  Kata mba teller yang bantuin data di e-ktp tidak terekam sidik jarinya. Hah kok bisa????? Saya disarankan menuju kantor cabang di dekat sambal raja acan. Masih pagi dan keburu sebelum terbang siang ini. Buset dah.

Sesampainya lagi di bank, ternyata ada antrian di teller. Yah nunggu lagi nih.

Setelah tiba antrian, melapor ke cs babibu …. Semoga bisa ya pak kata mbaknya.

Masalahnya tetap sama, sidik jari tidak terdaftar!

Saya pun disarankan untuk melaporkan sebagai kehilangan kartu atm saja daripada nyetak yang baru. (loh padahal sama ya) dan melampirkan surat kehilangan dari kantor polisi. Eh buset….

Akhirnya dapat saran untuk melapor ke kantor polisi di dekat jembatan sudimampir. Saya yang ditemani adik pun bergegas kesana. Sampai di kantor kok pintunya tertutup dan diteriaki pun tidak ada yang menyahut. Seseorang yang lewat bilang mungkin pak polisinya sedang senam pagi karena ini hari jumat. Wahhhh oke dah.

Akhirnya menunggu lagi kurang lebih 30 menit, pak polisi pun datang dan saya langsung bilang keperluannya apa. Pak polisinya menyalakan komputer sambil wawancara terkait kehilangan ini. 5 menit kemudian pun surat kehilangan selesai dengan cap basah. Wah epik. Saya bahkan gak dimintai uang sukarela (mata berbinar). Jadi ingin peluk pak polisinya.

Surat sudah di tangan, kami bergegas ke bank BNI, duduk sebentar dan kartu atm pun sudah terbit kembali.

Di jalan menuju pulang ke Banjarbaru, saya kembali kehilangan buku tabungan yang tadi dipakai buat melapor kehilangan kartu atm. Sudah lah, sudah capek juga, sudah mau siap-siap buat berangkat ke bandara juga.

Syukur tiba di Bandara dengan selamat








Comments

Popular Posts