Bagaimana meningkatkan nilai Jeruk Siam Banjar?


Tulisan ini bukanlah tulisan ilmiah, murni hanya iseng saja saat sedang menikmati sore hari dengan hujan di Banjarmasin. 

Jadi ceritanya, kemarin habis ikutan acara semacam seminar yang mengulas tentang business canvas model. Tidak ada yang salah, hanya saja, saya merasa terlempar kembali ke 5 tahun yang lalu. BCM adalah jenis analisis model usaha yang sudah ketinggalan zaman. 

Saya pertama mendengar istilah ini sejak kuliah yang diperkiran sekitar tahun 2013/2014. Namun saat ini, ada orang yang ngotot semua pelaku UMKM dalam areanya untuk melakukan analisis ini. Jujur ketawa, karena canggung sih, bukan karena menertawakan model analisis ini. 

Jadi ingat, salah satu teman saya, menggunakan analisis ini untuk papernya dan menang, dalam satu kompetisi kecil-kecilan ala mahasiswa ambi. Saya pun mengadopsi konsep ini dan dipresentasikan ke suatu forum di sebuah kota dan mengangkat topik tentang Jeruk Siam. 

Kenapa Jeruk Siam? ceritanya karena saya barusan berkunjung dari sana dan merasa unik saja dengan cara budidaya Jeruk Siam Banjar di lahan gambut berpirit pasang surut bla bla bla, yang konsep lahannya saja sudah memakan lebih dari lima istilah tanah. 

Terus, semakin usia bertambah dan pengalaman juga mengikuti, maka berikut sedikit ide yang bisa diterapkan untuk model agribisnis untuk Jeruk Siam Banjar ini, studi kasus pada Kec Mandastana Kab Barito Kuala. 

Berawal dari keluhan beberapa oknum yan mengatakan bahwa jeruk siam kurang diminati di daerah Banjar karena rasa dan tampilannya, maka dapat dipastikan saat musim panen, buah ini akan begitu melimpah karena demand oleh netizen tidak seperti yang dibayangkan, maka perlu siasat seperti:

1. Membuat olahan dari Jeruk Siam ini. 

Salah satu hal yang bisa menambah nilai dari sebuah buah/sayur adalah dengan mengubahnya ke bentuk lain. Dalam hal ini maka kita bisa menyebutkan segala bentuk turunan dari Jeruk, sebut saja yang sudah lekat dengan olahan buah. 

Keripik? tidak mungkin, jeruk memiliki tekstur yang lemah dan cenderung akan kering mengkerut jika dijadikan keripik. Maka lebih baik dirubah menjadi: Selai dan Manisan jeruk. 

Proses pembuatan Selai sangat mudah, tidak perlu lah dijabarkan disini karena suda banyak tersebar dimana-mana. Proses mudah, bahan membuat dan alatnya juga familiar, pe-ernya hanya menyediakan wadah selai dan promosinya, yang kita ketahui bersama bahwa kedua hal itu sangat mudah di jaman digital ini, marketplace tersedia dan tinggal pilih. 

Manisan Jeruk? Mungkin tidak familiar tapi patut dicoba karena bisa menjadi bahan tambahan untuk minum teh. Berawal dari membaca sebuah cuitan dari seorang yang tinggal di Molo, Nusa Tenggara sana yang sehari-hari bikin masakan dari buah, sayur, daun dan tanaman lainnya asli sana dengan cita rasa masakan nasional dan Internasional, mengapa Jeruk Siam tidak bisa?

Nah, sayang sekali, makanan dan kue khas Banjar jarang yang menggunakan jeruk sebagai salah satu bahannya, maka ini bisa menjadi kesempatan bagi pelaku usaha kuliner untuk memasukkan Jeruk sebagiai bahan baku atau varian rasa. Saya rasa bisa dimulai dengan Kue khas Banjar seperti, Amparan Tatak dengan komposisi baru, atau kue lain yang selama ini menggunakan rasa pisang/daun pandan.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini bisa menjadi daya tarik dari desa atau kecamatan penghasil dan pembudidaya Jeruk Siam, daripada jeruk hasil panennya terbuang sia-sia. Pemerintah daerah/desa bisa bikin kegiatan berbasis wisata seperti:

1. Agrowisata jeruk, konsepnya sama seperti agrowisata mangrove hahaha, ikut kegiatan petani jeruk saat musim tanam dan panen, mengolah jeruk menjadi apa kek, ya bisa lah ini dibicarakan nanti.

2. Bibit jeruk sebagai cinderamata. Branding sih. Bisa jadi juga ikon Kecamatan

3. Bagi-bagi Jeruk ke Sekolah, misalkan setiap seminggu sekali selama panen, ya sekolahnya dimana aja lah, di luar kabupaten, wah ini kerjaan berat sih, perlu dibentuk satgas (birokrasi banget bhay)

Yasudahlah, saya hanya sekedar menuliskan. Kalau mau diskusi, yuk ayo, kalua nggak ya jangan diambil hati.

Comments

Popular Posts