Sekilas 2019
Saat
tulisan ini publish, saya sedang berada di daerah yang bernama Nakasong yang
berada di daerah Laos. Sekitar satu jam dari border darat Kamboja – Laos. Yap,
ini malam tahun baru. Sesuai rencana yang apik, saya seharusnya sudah berada di
Luang Prabang, Laos juga. Namun, karena banyaknya hal yang tidak bisa kita
kendalikan, akhirnya malah menghabiskan hari terakhir 2019 di sebuah daerah
yang lebih tepatnya kampung tapi punya hotel murah dengan fasilitas teope.
Kenapa
saya menyebut hotel ini seperti highlight? Karena tidak disangka saya dan teman
saya si Rizki Oceano, diturunkan di terminal bus dan dikasih tau harus nyebrang
ke Don Det dan kembali lagi besok siang jam 11 untuk lanjut ke Vientiane. Dor. Saya
pun bertanya apakah ke Vientiane lewat sini atau lewat sinun? Eh sana? Ternyata
lewat jalan ini lagi, lah terus ngapain si supir nyuruh kita nyebrang dua kali
ke Don Det, mending nginap di dekat terminal khan.
Jadilah,
Tanya sama warga sekitar, ditunjuklah sebuah gedung empat lantai warna kuning
gemerlapan dengan lampu terang. Dalam hati, takut juga ini pasti mahal dan
sekelas resort. Eh tidak disangka, ada kamar seharga 12 Dollar saja dengan
fasilitas yang lumayan menenangkan hati. Sudah ada kasur untuk berdua, tv
kabel, ac, kamar mandi shower air panas, toilet duduk, kulkas mini, air minum
dua botol, kamarnya besar dan lagi ada perayaan tahun baru panggang-panggang
sesuatu, entah, kepala babi mungkin hehehe. Mantap. Memang benar bahwa rejeki
memang tidak pernah tertukar haha.
Dalam
kepala sebenarnya terngiang-ngiang sih, 2019 sudah ngapain aja? Ada achievement
gak? Follower meningkat gak? Jawabannya hmmm ummm hmmm huft.
2019,
kuukur dengan berapa kota baru yang kukunjungi, berapa buku yang kubaca dan
berapa tulisan yang dipublish. Sedikit-sedikit punya karya, lah.
Hamdallah,
total ada beberapa kota yang berhasil dikunjungi, seperti Banyuwangi,
Bondowoso, Solo, Yogyakarta dan Malang (again), Baubau, Rate-rate, Kolaka,
Unaahaa (lagi) ditambah sekarang lagi menuntaskan misi keliling Asean santuy
deep talk bersama Rizki Oceano ke Hanoi, Danang, Hue, Hoi An, Ho Chi Minh City
dan Siem Reap. Lanjut Vientiane dan Luang Prabang. Kalau sempat.
Banyak
hal pertama kali yang dialami sih, kayak pertama kali transit di Bandara Don
Muang dan ditahan gak boleh keluar bandara karena statusnya transit padahal ini
karena gue bego nunjukin tiket transit wkwkwk, pertama kali melintasi border Vietnam
– Kamboja malam-malam yang ternyata cuman cusss libas saja dan Kamboja – Laos yang
dipalak 3 dollar hehe, juga pertama kali naik sleeper bus yang enak kayak sultan
eh sleeper bus kedua berasa jadi tki
selundupan karena dapat deck bawah dan susah bergerak hahaha. Juga pertama kali
ke Angkor Wat yang hanya bisa takjub terus bisa menginjakkan kaki ke Siem Reap
yang pertama kali tau nama kota ini dari RPUL.
2019
juga akhirnya bisa beli majalah National Geographic rutin setiap bulan. Bukannya
apa, saya ingin otak saya tetap bekerja dan bisa belajar banyak, karena
statusnya masih pegawai perkebunan alias budak swasta. Jadi saya ambil
keputusan untuk tetap belajar hal baru setiap bulannya dengan membeli majalah
sains ini. semoga bisa diteruskan di 2020 ini.
2019
juga masa dimana struggle banget tentang kerjaan haha beruntungnya ada teman satu
frekuensi di tengah kebun Bombana, tanpa mereka (Catur dan Sul) saya mungkin
sudah menyerah duluan, mereka ini yang setia berbagi kabar/desas
desus/informasi/berita yang lebih cepat dari penyebaran berita hoax di grup
watsap hehe. Tetapi akhirnya memberanikan diri untuk resign dan sekarang lagi
open minded eh maksudnya open gitu siapa yang mau nawarin hayuk. Kerjaan adalah
salah satu sumber stress wkwk. Susah juga bikin deskripsi pekerjaan apa yang
sebenarnya saya inginkan. Semoga 2020 sudah punya titik terang, meskipun
sebenarnya 2020 ingin ngejar S-2 dan beasiswa manapun pokoknya nyampe aja di
Jepang. Nah ini hilang banget fokusnya waktu 2019 lalu, tapi setidaknya saya
belajar banyak lagi tentang manajemen perkebunan meskipun masih ecek-ecek.
2019
juga tahunnya hati di bolak-balik, masya Allah bay. Untung tetap ingat TuhanJ
Yha,
2019 sebercanda itu.
Selamat
tahun baru 2020 dari Nakasong, Laos!
Comments
Post a Comment