Ketupat Rasa Pilihan

Mungkin ada suatu malam kamu merasa bahwa hatimu sedang campur aduk.
Ada yang menggebu juga ada yang mengiris.
Bisa saja yang mengganggu itu adalah hal yang sederhana
Mungkin suara imam sholat di mesjid favorit dekat rumah atau,
Bisa jadi kedua tangan yang kau cium untuk minta maaf.
Atau peluk dari orang yang memahamimu tanpa syarat. 
 
Apapun itu dan dimanapun kau berada.
Kunyah saja perasaan itu.
Seperti kau terbiasa makan ketupat saat lebaran
Seperti itu juga yang harus kau rasakan.
Mau bagaimana lagi, kau sedang berada berkilometer dari biasanya kamu mendengar takbir atau berkumpul dalam kehangatan yang seharusnya.
Tanpa terasa kamu rindu dengan kampung halaman. Bagian kecil dari dirimu berkata "seharusnya aku sedang dirumah malam ini". Kemudian sadar. Kamu sedang berdiri menatap layar smartphone dan takbir berkumandang. Segera saja sms dan telpon masuk. Oh dari mereka yang kemarin-kemarin bertanya kapan pulang. Inikah rasanya ?.
 
Bahkan beberapa bulan sebelumnya sudah bertekad ingin merantau. Ternyata cukup berat. Ahh, kamu. Kita tidak sendiri kawan. Ada yang juga merindukan rasa dari ketupat itu.
Ada sms masuk. Bagaimana malam lebaran disana yu ?
Hemp, lumayan sama dengan yang lain. Ada takbir yang berkumandang dari satu-satunya mesjid di desa. Anak-anak main petasan. Ada yang besar dan meledak di angkasa. Tanpa pawai obor dan tanglong yang keliling kota. Sepi ? Iya. Tapi mau gimana lagi ? Cukup melewatinya dengan mendengar takbir dan mengecilkan baju kurung melayu untuk sholat id besok.
Terdengar pengumuman di mesjid.
Bayar zakat dan jadwal kunjungan hari raya untuk 3 hari ke depan. Oalah. Overall.
Yah, kamu yang memilih ketupat, kamu juga yang bisa memahami sendiri rasa dari ketupat itu.

Comments

Popular Posts