Tontonan akhir-akhir ini.
Kapan
nontonnya? Seringkali di malam hari, tapi terkadang sesempatnya. Sekarang cuaca
Pagatan di pagi hari cenderung gerimis dan kadang juga hujan lebat. Suasana
yang cocok kan untuk nonton film. Apalagi di atas kasur, mumpung wfh, bisa
sambil selimutan sembari menunggu jam masuk kerja hehe.
Apa saja yang saya tonton?
House of Sweets.
Pernah
merasa hidup sekarang terasa tanpa tujuan?
Kayak menjalani rutinitas yang itu-itu saja? Uang juga gak banyak? Tapi juga ingin tinggal di jepang?
Coba tonton ini deh, serial yang merupakan produksi dari Jepang ini bisa memenuhi keinginan di atas. Intinya mengisahkan tentang pergumulan batin seorang pemuda 30an yang belum nikah dan tinggal bersama neneknya di sebuah ruko yang menjual permen jadul.
Apa yang kusuka dari ini adalah, ceritanya sederhana, penyelesaian konflik yang juga sederhana, setting tempatnya tidak banyak juga tokoh yang berperan punya manfaat dari sekedar hadir mengucapkan satu dua patah kata.
What did You Eat yesterday.
Masih bertema makanan sama dengan diatas meski diatas hanya judulnya saja yang mengandung unsur makanan.
Serial ini mengisahkan tentang sepasang anak muda kelewatan (40an) yang tiap hari memasak untuk pasangannya setiap ia pulang kerja. Hal yang diangkat di serial ini menurutkan cukup baru di serial Jepang yang aku tonton, berupa penerimaan diri di usia 40an dan juga nggak yakin apakah topik ini diterima oleh netizen disana.
Apa yang kusuka dari ini adalah, openingnya yang bagus (ost dan scene-nya), tampilan masakan rumahan yang dimasak dan didiktekan satu persatu. Konflik yang ada pun terkadang permasalahan tentang masakan dan tips-tipsnya.
The Fearless
Ini
yang dinamakan hidden gem, hehe.
Serial ini ide ceritanya termasuk yang biasa, orang yang bisa berkomunikasi dengan arwah dan membantu tim terkait untuk mengusut kasus kematian yang tidak wajar. Namun dengan belasan episode tentu ada kalanya si tokoh utama mengalami dialog dengan dirinya sendiri. Ini kekuatan dari serial ini juga sih.
Tokoh-tokoh utama, saya rasa bermain dengan baik, emosinya bisa dirasakan oleh penonton, jadinya mengikuti alurnya apakah sedang tegang, sedih atau bertanya-tanya siapa pembunuhnya. Ada dua eps yang sedih banget, eps tentang apa? Kematian orang terdekat.
Apa yang saya suka dari serial ini? Openingnya mantap lah, OST opening dan endingnya saya suka banget. Tonenya juga bagus. Satu lagi, ini merupakan teori sotoy saya ya, apabila film dan serial Mandarin punya poster promosi yang ‘agak artsy’ bisa dipastikan ceritanya bagus dan penuh dengan drama-drama manusiawi yang tidak berlebihan. Serial ini salah satunya.
Squid Game
Saya menantikan drama ini sejak tahun lalu ketika teaser promosi drama ini dimulai. Saya juga menduga drama apa lagi yang akan disajikan? Tidak pernah kepikiran bahwa drama ini punya jalan cerita yang lain daripada yang lain. Survival game! Mana lah kepikiran arti dari squid game ini apa artinya, ternyata merujuk kepada permainan anak-anak yang dibawa serius.
Setelah nonton ini, reviewnya hanya: ironis.
Apa yang saya suka dari serial ini? setnya! Lokasi main gamenya, kostum peserta yang unik, kostum penjaga yang shocking pink, banyak kejutan dan mudah ditebak (meski Sebagian orang tidak suka ini dan mengharapkan imajinasi liar mereka dimenangkan). Setelah nonton ini juga mikir, dimana harus beli seragam pesertanyaaaa?????
Tapi paling suka adalah bagaimana ide seperti permainan anak di korea selatan diperkenalkan ke dunia global. Setelah lagu, konsep idol, bahasa dan makanan, sekarang orang-orang di berbagai negara sudah mengenal kalimat : mugungwa piot kotchi seumnida~
Comments
Post a Comment