Akhirnya ngekos lagi

Setelah hiatus sejak Desember lalu akibat ‘jalan-jalan’ dan bukan karena akibat pandemi, akhirnya saya mendapat pekerjaan baru dan mengharuskan saya menjadi manusia urban lagi. Artinya adalah saya kembali merantau, meski gak jauh-jauh banget, hanya 6 jam dari rumah. Saya sih pede, awalnya, dengan pengalaman ngekos saat kuliah selama empat tahun, jadi anak mess perusahaan selama 2,5 tahun kemudian juga pernah numpang hidup di rumah orang lain selama setahun. Lumayan lah CV saya dalam dunia keperantauan, lalu ketika harus ngekos lagi, maka apa sih susahnya? Kita cuman pindah tempat tidur kan?

Karena over pede itu, saya hanya berleha-leha dan packing santai. Saat hari-H, Jam 9 pagi saya berangkat dengan misuh-misuh karena orang tua masih saja memberikan ultimatum terkait tips ini itu padahal anaknya sudah punya banyak pengalaman. Jumawa. Akibatnya begitu sampai pom bensin, saya balik lagi ke rumah karena ketinggalan tiga barang penting, sikat gigi , pastanya serta botol minum. Kesal sih, karena tas saya sudah duluan di taroh dekat motor padahal masih mau packing perintilan, jadinya ketinggalan.

Untuk merantau kali ini saya memutuskan untuk tidak membawa banyak barang, karena saya pikir, ah gampang nanti ngambilnya kalau perlu, toh hanya perlu sabtu minggu dan uang 150rebu bisa bolak-balik  Banjarmasin-Pagatan.

Jadinya saya hanya membawa satu tas gunung dan tas ransel yang berisi baju sehari-hari, kemeja, celana, laptop, setrika, sepatu dan buku catatan. Kali ini ditemani motor baru hahaha. saya tiba di Banjarmasin pukul 5 lewat dan hampir jam 6 sore. Saya belum ngekos dan masih numpang menjadi parasit di rumah teman sambil nyari kosan.

Begitu sampai dan langsung bongkar muatan, barulah saya mengutuki diri saya sendiri. Bego!

Baju hanya seiprit alias hanya 7 biji, celana hanya tiga biji, dan kemeja hanya empat biji dan baru sadar mengapa tidak membawa peralatan dasar anak kos seperti alat makan wahai andhini?!!!!

Saya jadi teringat kembali saat dulu pertama ngekos di Martapura saat kuliah, karena saat itu belum tau dunia kosan seperti apa, bapak saya malah menyewakan rumah di daerah Bincau yang jauhnya kurang lebih 13 km dari kampus. alhasil, kami sekeluarga membawa semua serta merta barang sehari-hari seperti alat masak lengkap, karpet, alat cuci mencuci, tv dan antena hingga kasur dan bantal dengan niat nanti rumah kontrakan ini menjadi tempat liburan keluarga saya.

Setelah tau triknya, saya pindah kosan ke Banjarbaru sekitaran gardu PLN yang masih jauh dari kampus namun tersedia angkot, jadi kalau hujan tinggal pakai payung, naik angkot dan voila sudah sampai tujuan, bayarnya juga 3ribu rupiah. Setelah merasa terlalu sepi dan bayarannya mahal, saya pun pindah lagi ke sebuah rumah kontrakan bersama teman satu jurusan dan bertahan hingga lulus. Nah kosan terkahir ini enak, sudah murah, dekat kampus dan suasananya tidak berisik. Tapi sempat kehilangan motor hiks.

Menjadi anak kos lagi berarti memulai dari nol lagi, ya, yaw.

Nyari lagi kosan yang sesuai dengan kemauan. Dekat dengan kantor yang berarti haruslah berjarak 1-2 km, alias berada di seputaran pal 1, pal 2, pasar lama atau teluk dalam. Kosannya kalau bisa sudah ada properti sehingga tidak perlu lagi mengumpulkan benda-benda berasa petualangan mencari harta karun paddle pop, misalkan kasur dan kipas angin juga oke.

Wifi perlu gak? Banget. Kamar mandi? Kalau ada yang kamar mandi dalam kenapa harus kamar mandi luar kan? Kalau kosannya berpuluh kamar sih ya nggak maulah sharing kamar mandi. Kalau hanya 2-3 kamar kos, ya masih bisa ditoleransi sih.

Sejauh ini saya berhasil mengumpulkan harta benda berupa keset kaki, ember, serokan dan keranjang sampah yang semuanya saya dapatkan dengan harga 100rebu. Nah, sejujurnya saya paling menyukai tempat strategis yang dekat dengan pasar, agar beli barang kebutuhan rumah tangga dan bahan pangan lebih dekat. Masih ada beberapa barang yang ingin saya beli, tapi nanti jika sudah dapat kosan yang saya mau.


Kosan murah di tengah kota Banjarmasin

Tertarik mengikuti perjalanan saya mencari cinta sejati kosan baru?

Artikel terkait

Kemana saja di Banjarmasin?
Persiapan ngekos di Banjarmasin.

Comments

  1. Selamat merantau lagi bay.
    Ada komentar beberapa, biasalah anak Natuna, apa apa kan aku dikomentari :))
    1). 6 jam dari rumah itu bermotor? Daebak. ada opsi lain gak sih?
    2). 150rb itu uang bensin atau ongkos naik bus kalo pulang?
    3). cerita lagi lah soal kerjaan baru haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kemarin telinga gatal, oh ada yang koment ya di postingan ini. Aku coba bantu jawab ya.
      1. Iya 6 jam naik motor. Jarak Banjarmasin-Pagatan soalnya 200km lebih
      2. 150rb itu uang bensin plus jajan ya, kalau naik bis pulang pergi jadinya 180rebu + makan dan oleh-oleh macam kue apem atau dodol
      3. Udah kan ya
      ????

      Delete

Post a Comment

Popular Posts