Sebuah tinjauan sehari-hari (Film)
Rumah
adalah keadaan dimana saya bisa beristirahat dengan cara yang saya sukai. Salah
satunya adalah dengan makan. Mau makan apapun, sebanyak apapun dan minumnya
tidak harus teh botol, tidak akan ada yang menegur dan membatasi saya. Selain makan,
juga urusan nonton film. Karena nonton paling enak dilakukan sambil rebahan,
ada biskuit dan kopi susu tersaji, di luar lagi gerimis dan selimut tebal. Ntaps. Berhubung
sedang berada di rumah, saya kembali menonton film dan serial yang menumpuk di
hardisk saya sejak kapan.
Berikut film
dan serial rekomendasi termasuk drama korea yang sesuai dengan selera saya. Sengaja
tidak pakai rating berbintang karena malas sama prosedurnya dan saya lebih suka
paragraph deksriptif, hehe. Jadi, silakan membaca
Survival Family
![]() |
Biar terlihat misterius dan meyakinkan |
Pertama lihat poster dan synopsis film ini langsung berasa akan suka
film ini. Lagipula ide film ini segar dalam artian baru kali ini rasanya ada
film yang mengangkat tema tentang energi yang tidak dapat diperbaharui terkecuali
film dokumenter. Bocoran sedikit, film ini mengisahkan tentang bagaimana sebuah
keluarga berencana (karena punya dua orang anak) beradaptasi dengan keadaan
Tokyo yang dilanda mati lampu eh mati listrik. Awalnya mereka kira akan 2-3
hari ternyata bertahun-tahun saudara! Jadi seram juga, Tokyo yang gemerlapan dengan
segala alat elektronik tingkat tinggi tiba-tiba kembali ke waktu dimana semua
manual. Semua.
![]() |
Biar mirip pampelt di Jepang~ |
Setelah nonton film
ini saya juga berandai-andai, bagaimana jika
Indonesia yang mengalami kejadian ini. Mau watsapan gak bisa, mau nonton
film
di laptop gak bisa, mau blender minuman instan kekinian juga gak bisa.
Semua rantai
produksi berhenti. Kafe tempat nongkrong juga tutup. Semua kembali ke
zaman
dimana listrik belumlah ada. Etapi di tempat saya sering kok mati lampu
jadi sepertinya orang Indonesia akan santai saja, malahan pasti banyak
akal untuk tetap berkarya tanpa listrik.
Buat yang suka sama film jepang dengan drama yang jepang banget dan
senang mendengar dialog “nani kore?” saya sarankan film ini hehe.
Dark
Pertama lihat ulasan serial ini ketika lagi asik main twitter.
Seru sepertinya dan sebagai anak milenials, seperti ada hasrat
tersendiri harus nonton ini serial biar tidaq ketinggalan pergawln naq
komplek sebelah. *sebelah mana nih yu.
Dilihat dari posternya bahwa serial ini akan bernuansa misterius dan
gelap. Terbukti. Episode satu benar-benar gelap. Soalnya bahasa Jerman haha. Untuk
saya yang jarang sekali mendengarkan bahasa Jerman maka harus membiasakan
mendengar kata-kata asing. Ich, wann, helge, Ulrich, tidemann, wanden dan
bahasa yang membuat saya teringat pelajaran ips sd (perang dunia kedua).
![]() |
misterius khaan |
Serial ini adalah serial gila. Punya latar tahun yang ada tiga sekaligus. Ala-ala
reply series, tapi langsung jauh banget ke 1953 kemudian lompat ke 1986 dan ke 2019. Semoga
kamu bisa baca pola mengapa hanya tiga tahun tersebut yang dijadikan latarnya.
Sepanjang serial kita akan terbiasa mendengar teori-teori kosmik, lorong
waktu, blackhole, lubang cacing, Danke, Chernobyl, nuklir dan akan dihadapkan
dengan setting yang lompat-lompat. Bingung juga ini siapa tokoh utamanya. Mengapa
dia disini, dan siapa dia di masa lalu. Tetapi ternyata pernyataanya bukan itu
melainkan Kapan dia berada disini?
Everything Sucks!
![]() |
posternya saja sudah menarik perhatian |
Ini juga serial. Akting pemainnya polos banget soalnya anak millenials
yang main serial dan punya setting waktu 90-an haha. Jadi semacam kagok lah. jalan
ceritanya khas remaja sekalee beserta konflik yang terjadi sangat sederhana. Mengambil
kisah seputar pergumulan batin anak sekolahan yang sedang mencari pengakuan dari lingkungan sekitarnya.
Yang bikin asik adalah, setiap episode ada bonus berupa lagu-lagu 90-an. Saya merasa nostalgia berkat jalan cerita yang unik di zaman sma dan lagu-lagu yang diputar. Mungkin ni ya, apabila diperbandingkan kehidupan saya dulu ketika SMA tidaklah akan semenarik kisah mereka ini. Lagian ketika saya SMA sudah tahun 2010-an bro, lagi musim banget orang-orang nge-band dan jadi one hits number~ termasuk beberapa orang teman saya.
Yang bikin asik adalah, setiap episode ada bonus berupa lagu-lagu 90-an. Saya merasa nostalgia berkat jalan cerita yang unik di zaman sma dan lagu-lagu yang diputar. Mungkin ni ya, apabila diperbandingkan kehidupan saya dulu ketika SMA tidaklah akan semenarik kisah mereka ini. Lagian ketika saya SMA sudah tahun 2010-an bro, lagi musim banget orang-orang nge-band dan jadi one hits number~ termasuk beberapa orang teman saya.
Jikalau serial ini koleksi lagunya adalah lagu sekelas Oasis atau lagu
MTV lainnya, maka saya akan cukup senang apabila kisah hidup SMA saya cuma didendangkan
dengan lagu Hijau Daun atau Kangen Band~ oke baique
The Greatest Showman
![]() |
Pak Bos dan bawahannya yang pandai nyanyi serta joget |
Untuk film ini adalah ketika film tentang biografi seorang pemimpin
sirkus dijadikan musikal. Lagunya asik dan membuat kepala menghentak dan pinggul berjoget. Sebuah kebetulan
sekali saat saya selesai membaca novel Andrea Hirata terbaru yang berjudul
Pohon Sirkus dan langsung nonton film ini sehingga membuat khazanah pengetahuan
saya tentang sirkus lengkaplah sudah. Jadi kepengen suatu saat bisa nonton
sirkus. Mau lihat orang nyembur api sambil loncat-loncat pakai tali di atas
kepala kita.
Selagi menonton
saya tidak sadar kalau Pak Bos ternyata adalah Hugh Jackman si
Wolverine,. ternyata bin pandai nu lah nyanyi dan joget.
Sembari mengingatkan, dulu ada anime terkenal yang juga punya tema
tentang sirkus, yaitu Kaleidoskop, ketika itu diulas di Animonster, begitu
gembira hati ini akhirnya bisa lihat lagi aneka tokoh dan trivia-trivia lainnya
tentang sirkus.
I, Tonya.
Kali ini juga film yang mengisahkan tentang biografi seseorang. Tokoh yang diambil adalah Tonya, seorang atlet ice skating. Buat kita yang olahraganya cuman lari-lari kecil sembari nyicip jajanan di car free day gak ada apa-apanya melawan Tonya yang sedari kecil sudah harus merasakan rezim diktator dari ibunya yang naq ambie~
Tapi emang sih kalau mau jadi atlet sekelas olimpiade harus berada
dibawah tirani kekuasaan seorang pelatih atau manajer yang galak sekalian biar
latihannya gak manja. Juga, Tonya-nya mau saja jadi atlet padahal banyak
pilihan berkarir buat dia.
O iya info tambahan yha, setingnya zaman 80an dan gaya berceritanya agak unik.
O iya info tambahan yha, setingnya zaman 80an dan gaya berceritanya agak unik.
Satu lagi pelengkap hidup adalah drama korea, maka saya pilih drama yang mewakili tahun 2017 bagi saya adalah :
20th Century Boys and
Girls
![]() |
Posternya bagus, sederhana tapi sudah menjelaskan isi dramanya. |
Alur ceritanya sangat sederhana. Tentang cinta diantara teman
sepermainan masa kecil. Seorang artis dengan pemimpin suatu perusahaan. Namun bukan
drakor apabila konfliknya juga sederhana. Banyak pertimbangan, belum harus sembunyikan
perasaan mereka diantara rang-orang, belum masalah yang lain seperti tekanan
dari netizen maha tau dan maha mengusik kehidupan pribadi seseorang. Sangat mencerminkan
kehidupan kita di zaman sekarang, dimana ada masalah yang harus kita pedulikan
selain perasaan kita terhadap orang yang kita suka.
Wise Prison Life
![]() |
padahal masih banyak tokoh menarik hanya saja tidak ada di poster |
Bagi yang pernah nonton serial Orange is The New Black, drama korea ini
adalah mengisahkan hal yang sama pada serial OTNB. Dengan balutan gaya korea,
kehidupan di penjara lebih bersifat filosofis dan penuh dengan quote-quote
bijak sembari kita menyaksikan bagaimana tokoh utamanya menindak ketidakadilan yang
terjadi didalam penjara. Sebegitunya yhaa. Apakah dia pahlawan? Apakah dia
seorang penjahat? Silahkan nilai sendiri~
Begitulah tontonan saya akhir-akhir ini. Semenjak saya memutuskan untuk
swadaya menghidupi diri, saya punya waktu kosong dari jam 9 pagi hingga jam 4
sore, hehe, jadilah … nonton film. Kamu?
Comments
Post a Comment