Perkemahan yang dinanti

Kebahagiaan itu, letupan yang menular.

Sesederhana tidur di tenda, main api unggun dan mencari jejak.

Ini adalah kemah pertama mereka. Pramuka yang dirintis tahun lalu akhirnya bisa sampai ke tahap perkemahan. Kalian tak bisa bayangkan bagaimana semangat mereka ikut kemah. Ada yang membawa kayu bakar tertatih-tatih, ada yang membawa bekal nasi rantang 5 susun, ada yang membawa makanan ringan satu tas penuh dan ada yang selalu bertanya kemah dimulai jam berapa.
Banyak kisah di balik perkemahan sabtu minggu ini. Seperti kembali ke masa ketika aku dulu sewaktu SD dan ikut perkemahanku yang pertama. Sama. Mereka juga merasakan semangat yang sama ketika aku ikut berkemah pertama kali. Bagaimana riuhnya mendirikan tenda. Bagaimana asiknya api unggun. Bagaimana lelahnya ikut jelajah alam.

Jujur aku kurang menyukai ide tentang tidur dialam, karena membayangkan repotnya bisnis di pagi hari. Namun baru kali ini aku tidak merasa terlalu capek. Asik saja. Mendengarkan cerita mereka tentang senangnya mereka berhasil melalui semua pos jelajah alam membuat aku menjadi ikut senang dan semangat.
Hal yang juga membuat semangat adalah menyaksikan bagaimana mereka akur tidur dalam satu tenda, makan bersama dan memecahkan permainan-permainan dalam kelompok. Saat bangun pagi dan menemui mereka di tenda, aku selalu bertanya siapa yang tidurnya paling cepat, siapa yang paling lambat, siapa yang tidurnya usik. Mereka bercerita panjang lebar. Ada yang tidurnya menindih badan temannya. Ada yang tidurnya berisik dan selalu bangun bila ada cahaya senter.
Yang juga membuat tambah semangat adalah ada anak-anak SMP yang ikut membantu proses pelaksanaan perkemahan. Mereka membuat jalur jelajah alam, mereka membantu pasang tenda, mereka membantu outbond, mengisi pos, mengawasi dan membantuku dalam hal apa yang kumintai tolong.
Ketika aku merasa lelah dan ingin istirahat, satu persatu mereka datang dan berkata :

Pak, tiop minggu jo ye kite kemah.- Katila, Kelas IV-
Pak, kite pulang ari rabu jo ya pak. –Darni, kelas V-
Sedap pak eh jelajah alamnya. –Zar, kelas VI-
Pak, bise kaki. –Nirvan, Kelas IV-

Melihat mereka mandiri, patuh pada peraturan dan menjadi agak disiplin, berani tampil serta percaya diri juga menjaga kekompakan meski beda kelas dalam satu regu  itu menyenangkan. Ada rasa bangga yang menyelinap dan ada syukur yang terucap, meski jauh dari hingar bingar jambore, anak pramuka pian tengah juga bisa teriak hore. Banyak moment yang terjadi, cukup menikmati dan … tepuk semangat!

Jadi, aku dedikasikan secara khusus untuk Pembina Pramuka sewaktu SD dulu, Alm Pak Dardi. Terima kasih pak pengalamannya sewaktu kemah dan saya masih ingat bapak sematkan pita biru di lenganku sebagai penanda regu.
Memulai perjalanan

Lihatlah disana

Ekspresi telah menyelesaikan pencarian jejak

Api Unggun!

Comments

Popular Posts