Pembohong yang kesepian
Kita adalah kita. Bisa jadi kita adalah pembohong yang baik.
Yang suka menyajikan premis-premis tak masuk akal kepada orang lain. Bukan
bermaksud untuk berbohong. Hanya ingin menyenangkan orang lain, mengeluarkan
ide dan mendorong seberapa kita kreatif dalam mengatasi ‘topik’ yang sedang
diperbincangkan. Meskipun aku tahu aku berbohong, sulit untuk mengetahui hal
yang mana yang benar dan tak benar. Menginginkan sesuatu terjadi atas kehendak
kita adalah sesuatu kebohongan.
...............
Sebuah topik yang cukup menggelitik.
Apa yang kamu lakukan kalau sedang merasa kesepian ?
...............
Selama menetap di perantauan, berapa kali rasa kesepian itu
datang ? kesepian terhadap apa ?
Aku merasa kalau kesepian ini bukanlah perasaan yang
sebenarnya. Kita hanya merasa sesuatu terjadi di sekeliling kita dan kita tak
biasa dengan perubahan keadaan itu. Apalagi keadaan yang mendadak sunyi senyap.
Bila dibayangkan, kesepian menghampiri bagaikan angin yang
lewat. Pada awalnya sekitar kita hangat, penuh warna, gelak tawa dan senandung.
Tibalah masa saat kesepian itu datang. Semua warna menjadi hitam putih. Gelak
tawa menghilang. Dingin mengalahkan rasa hangat. Semua menjadi kaku, canggung.
Seperti berdiri di lorong, keramahan itu berlahan menjauh menuju ujung lorong dan
secara perlahan dan rapi, gelap mendekati kita. Terbiasalah. Sudah berapa kali
kita menghadapi kesepian. Di sini, bahkan hujan yang turun pun membantu kita
mengingat keramaian yang pernah kita punya.
Jika kesepian itu datang padamu. Apa yang kamu lakukan?
- Makan! Mencoba kafe atau warung yang baru buka.cobalah pesan menu yang ingin sekali kita makan. Aku gunakan ‘kartu kesempatan’ ini satu kali dalam sebulan
- Trying cook some new food that the recipe i found on insta or facebook
- Going to bookstore. Buy a book that its interesting for me.
- Write down about my breakfast today.
Comments
Post a Comment